Oleh : Martino
Sudah menjadi keseharian kita berhadapan
dengan berbagai layanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Layanan publik yang mudah, cepat dan efisien menjadi dambaan semua
pihak. Sayangnya kita masih selalu dihadapkan dengan kondisi
penyelenggaraan birokrasi layanan publik yang sama: rumit, lamban dan
cenderung tidak efisien. Hal ini membuat tingkat kepuasan mayoritas
masyarakat terhadap layanan publik terbilang masih rendah. Kondisi yang
seharusnya menjadi cambuk bagi penyelenggara layanan publik untuk terus
meningkatkan kualitas dan inovasi sistem layanan. Sistem konvensional
selama ini belum sepenuhnya memberikan kepastian layanan serta
keseimbangan hak dan kewajiban antara pengguna dan penyelenggara
layanan. Oleh sebab itu inovasi layanan publik perlu dibangun kearah
peningkatkan kualitas, kemudahan akses dan membangun partisipasi
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.
Di era teknologi informasi yang kian
canggih dan ditunjang pula dengan tarif telekomunikasi seluler yang kian
bersahabat, layanan publik menemukan satu dimensi yang memunculkan
beragam inovasi. Di beberapa bidang, pemerintah berhasil menangkap
peluang dan menjadikan telekomunikasi seluler dan kovergensi IT sebagai
alat menyampaikan layanan publik secara lebih efektif dan efisien kepada
masyarakat. Penerapan SMS Gateway “SiJariEmas” untuk menunjang layanan
persalinan aman, pusat pelaporan (call center) kegawatdaruratan medis
YES 118, SMS Gateway dalam penerimaan siswa baru secara online, serta
Value Added SMS (VASMS) informasi pajak kendaraaan bermotor adalah
beberapa terobosan yang mengadopsi komunikasi seluler sebagai tulang
punggung implementasinya. Melalui penerapan berbagai inovasi ini,
menjadikan pelayanan menjadi lebih transparan, akuntabel dan mudah
diakses oleh masyarakat. Tak terpungkiri pemanfaatan teknologi seluler
telah menjadi sumberdaya yang berperan penting memangkas sistem
birokrasi yang rumit sekaligus mendekatkan akses layanan publik bagi
masyarakat secara cepat, murah dan mudah.
Mendamba Layanan Publik Berkualitas
Terlahir sebagai salah
satu tugas negara, pelayanan terhadap publik secara prima selalu
menjadi dambaan dan tuntutan masyarakat. Penyelenggaraan layanan publik
merupakan upaya memenuhi kebutuhan masyarakat guna meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat. Pelayanan yang berkualitas hanya dapat terwujud
jika penyelenggara layanan menerapkan asas, prinsip dan standar
pelayanan publik dengan baik. Saat ini persepsi dan kepuasan masyarakat
terhadap layanan publik masih rendah. Kondisi ini mengindikasikan dua
hal. Pertama, penyelenggaraan pelayanan belum dilaksanakan secara prima sesuai standar pelayanan publik. Kedua, persepsi
dan standar kepuasan masyarakat terhadap layanan publik terus meningkat
dari waktu ke waktu. Agar dapat memenuhi tuntutan akan penyelenggaraan
publik secara prima, paradigma mengabdi untuk melayani yang terbaik
untuk masyarakat haruslah dijalankan secara benar oleh aparatur
pemerintah. Disamping itu, sistem pelayanan yang dibangun harus mampu mengakomodir berbagai peluang dan dinamika di masyarakat.
Penyakit birokrasi masih menjadi momok
bagi masyarakat dalam mengakses pelayanan publik. Masyarakat sebagai
pihak yang membutuhkan layanan seringkali dalam posisi yang lemah
dihadapan penyelenggara layanan. Ketidakpastian waktu, prosedur dan
biaya pelayanan menjadi kondisi yang sering dialami masyarakat. Bahkan
terkadang masyarakat dihadapkan pada pilihan sulit, pelayanan gratis
dengan prosedur berbelit-belit atau memilih proses cepat namun perlu
tambahan biaya ekstra sebagai uang pelicin. Meski reformasi birokrasi
telah dicanangkan pemerintah sejak akhir tahun 2006, hingga saat ini
data membuktikan bahwa pelayanan publik yang diselenggarakan pemerintah
masih belum memuaskan. Tahun 2012 lalu Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) merilis hasil survei integritas sektor publik terhadap 498 unit
layanan yang tersebar di 20 instansi pusat, lima instansi vertikal dan
60 pemerintah daerah. Hasilnya cukup mengecewakan. Secara nasional ada
45 persen atau 38 instansi/pemerintah daerah yang pencapaian nilai
indeks integritasnya masih di bawah rata-rata nasional (6,37). Sementara
itu ada 20 persen atau 17 instansi/pemerintah daerah yang pencapaian
indeks integritasnya masih di bawah standar yang ditetapkan KPK yaitu
6,00.
Pemerintah sebagai pihak penyelenggara
layanan publik tidak dapat hanya berdiam diri tanpa berbenah terhadap
penyelenggaraan publik yang ada. Kita telah memiliki Undang-Undang No.25
tentang Pelayanan Publik dan Kepmenpan No.63/KEP/M.PAN/7/2003 sebagai
landasan dan panduan penyelenggaraan layanan publik. Kedua peraturan ini
juga membuka ruang bagi inovasi dan kreatifitas dalam memberikan
pelayanan publik agar lebih efektif dan efisien. Pelayanan publik yang
masih buruk dan sarat dengan penyakit birokrasi harus terus diperbaiki.
Sementara pelayanan yang sudah baik harus terus ditingkatkan dan
dijalankan secara konsisten seiring dinamika dimasyarakat. Harapan
masyarakat terhadap layanan publik berkualitas adalah sebuah hal wajar
dan harus diwujudkan. Dengan hadirnya konvergensi IT dan telekomunikasi
seluler, sumberdaya yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan harapan
tersebut semakin bertambah. Maka sudah saatnya menciptakan inovasi dan
kreatif dalam mengemas layanan publik agar lebih transparan, akuntabel
dan mudah diakses sehingga dapat berdampak bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Kondisi Layanan Publik Kini
Menurut UU No.25 tahun
2009 pelayanan publik merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dari
definisi tersebut kita dapat mengetahui peran layanan publik sebenarnya
untuk melindungi juga memenuhi kebutuhan dasar masyarakat secara
menyeluruh agar terwujud kesejahteraan. Maka dari itu ukuran
keberhasilan penyelengaraan pelayanan publik ditentukan oleh tingkat
kepuasan penerima pelayanan yaitu masyarakat. Pertanyaannya kemudian
sudah puaskah masyarakat dengan berbagai layanan publik selama ini?
Sayangnya sebagian masyarakat bahkan masih kesulitan untuk mendapatkan
akses layanan publik yang bersifat mendasar sekalipun seperti pendidikan
dan kesehatan.
Layanan pendidikan dan kesehatan
merupakan hak dasar setiap warga negara. Pendidikan menjadi salah satu
janji kemerdekaan untuk mencapai tujuan mencerdaskan segenap kehidupan
bangsa. Namun dunia pendidikan kita saat ini seolah tanpa henti
bergelimang berbagai persoalan. Salah satu permasalahan sistemik yang
kerap berulang adalah transparansi dalam pelayanan penerimaan siswa baru
diberbagai jenjang sekolah. Seperti menjadi rahasia umum bahwa
penerimaan siswa baru di berbagai sekolah setiap tahun sangat rawan
permainan. Sistem konvensional yang menerapkan pendaftaran berkas calon
siswa secara manual ke masing-masing sekolah membuka peluang bagi pihak
sekolah nakal untuk mengeruk keuntungan. Proses pendaftaran dan
pemberkasan sering menjadi ajang tawar menawar antara pihak sekolah
dengan orang tua siswa. Banyak orang tua siswa ditawarkan untuk membayar
dalam jumlah tertentu jika ingin diterima disekolah-sekolah favorit.
Tidak heran seringkali kita menemukan fenomena “si pandai berprestasi”
dikalahkan oleh “si dangkal berduit” dalam proses pendaftaran siswa
baru.
Begitu pun halnya layanan kesehatan.
Layanan kesehatan belum sepenuhnya dapat dinikmati secara prima oleh
masyarakat. Kita ambil contoh dalam kasus-kasus kegawatdaruratan medis
yang membutuhkan pelayanan secara cepat dan tepat karena berisiko
menyebabkan kematian, kecacatan dan komplikasi seperti persalinan,
kecelakaan, kesakitan. Lazim ditemui pelayanan kesehatan yang kurang
memuaskan karena dokter, bidan, atau ambulan tidak ada ditempat meskipun
korban telah terlanjur dirujuk. Masyarakat juga masih menemui kasus
penolakan dari pihak rumah sakit karena ruangan rawat yang penuh.
Adapula masyarakat yang mengalami kegawatdaruratan medis tidak mendapat
tindak lanjut dengan segera karena masalah administrasi. Dalam beberapa
kasus, hal ini disebabkan oleh rumitnya birokrasi di rumah sakit,
fasilitas kesehatan yang terbatas, petugas kesehatan tidak berada
ditempat, nomor telepon rumah sakit sulit dihubungi dan lain sebagainya
Ketiadaan sistem informasi kesehatan dan sistem informasi rumah sakit
secara terpadu seringkali menjadi masalah dalam penanganan aduan gawat
darurat medis dari masyarakat.
Tidak hanya dalam hal pemenuhan
hak-haknya masyarakat mengalami kesulitan. Dalam menunaikan kewajiban
sebagai warga negara yaitu membayar pajak, kita masih merasakan
pelayanan jauh dari ideal. Pelayanan pajak masih sangat rawan dengan
berbagai praktik calo dan berbagai pungutan liar. Sebagai warga
masyarakat tentu membutuhkan informasi secara pasti besar rupiah pajak
yang harus dibayarkan kepada negara. Memberikan informasi secara jelas
jumlah pajak yang harus dibayarkan juga merupakan salah satu bentuk
transparansi pelayanan yang dapat mempercepat dan mempermudah pelayanan
pajak. Selama ini belum ada sistem layanan yang memungkinkan masyarakat
mendapatkan informasi secara cepat guna mengetahui besarnya pajak yang
harus dibayar. Kita tentu menginginkan penyelenggara layanan dapat
mengembangkan layanan tersebut agar terwujud efisiensi waktu, tenaga dan
biaya pelayanan.
Ditengah berbagai persoalan tersebut,
perkembangan telekomunikasi seluler yang disertai konvergensi teknologi
IT melahirkan peluang dan harapan perbaikan pelayanan seperti yang
menjadi dambaan. Pemanfaatan telekomunikasi seluler yang kian canggih
serta murah, menjadikan sumberdaya baru yang siap melahirkan berbagai
inovasi guna meningkatkan mutu pelayanan jika dikelola dengan baik.
Menangkap Peluang, Melahirkan Inovasi
Ditengah tuntutan peningkatan kualitas
layanan publik serta perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi
seluler, di beberapa bidang pemerintah berhasil menemukan satu dimensi
yang mempertemukan antara tuntutan dan peluang tersebut dalam sebuah
inovasi pelayanan. Dimensi ini telah melahirkan sistem layanan baru yang
kian mendekatkan akses kepada masyarakat sehingga penyelenggaraan
pelayanan publik dapat lebih cepat, mudah dan efisien.
Di ranah pelayanan kesehatan,
pemanfaatan telekomunikasi seluler telah melahirkan inovasi layanan
“SiJariEmas”. Sistem Jaringan Rujukan Expanding Maternal and Neonatal
Survival sebagai kepanjangan dari “SiJariEmas” merupakan layanan sistem
informasi berbasis web dan Short Message Services (SMS) dalam bentuk SMS
Gateway yang diujicobakan di enam provinsi di Indonesia hasil kerjasama
Kementerian Kesehatan dan AUSAID. Fungsinya adalah untuk memudahkan
koordinasi antara bidan desa atau bidan puskesmas dengan pihak rumah
sakit bila ada kasus persalinan yang membutuhkan pelayanan rujukan ke
rumah sakit. Layanan SMS “SiJariEmas” ini membantu efektifitas rujukan
pasien untuk menghindari keterlambatan penanganan sewaktu dirujuk ke
rumah sakit. Bila membutuhkan layanan rujukan, bidan dapat mengirimkan
SMS rujukan ke nomor layanan SMS Gateway “SiJariEmas”. SMS tersebut akan
diterima oleh sistem komputer pusat data SijariEMAS dan secara otomatis
mengirimkan informasi pemberitahuan ke komputer di ruang IGD rumah
sakit prioritas pertama yang telah ditentukan bagi bidan perujuk. Bidan
selanjutnya akan menerima SMS balasan berupa rekomendasi dari dokter di
rumah sakit tentang penanganan sementara yang harus diberikan hingga
keputusan merujuk ke rumah sakit. Jika IGD rumah sakit prioritas pertama
tidak bisa menerima rujukan, maka sistem “SijariEmas” secara otomatis
akan mengalihkan pemberitahuan permintaan rujukan kepada rumah sakit
prioritas selanjutnya. Layanan “SiJariEmas” sudah diterapkan diantaranya
di RSUD Majalaya di Kabupaten Bandung, RSUD Waled di Kabupaten Cirebon
dan RSUD Prof. Dr. Margono Soekaryo Kabupaten Banyumas.
Sosialisasi Layanan YES 118 |
Pemanfaatan telekomunikasi seluler juga
melahirkan inovasi dalam pelayanan kegawatdaruratan medis seperti yang
diluncurkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Pada tahun 2008, Pemkot
Yogyakarta meluncurkan layanan “YES 118″ (Yogyakarta Emergency Services)
sebuah layanan pusat pelaporan dan penanganan kegawatdaruratan medis
terpadu yang bekerjasama dengan PMI Cabang Kota Yogyakarta, puskesmas,
rumah sakit dan asuransi kesehatan. Pemkot Yogyakarta menyediakan hotline
telepon 118 atau (0274) 420118 yang dapat diakses melalui seluler
selama 24 jam untuk menerima laporan masyarakat tentang kejadian gawat
darurat medis seperti kecelakaan, kesakitan maupun persalinan yang
membutuhkan segera pertolongan pertama, evakuasi dan perawatan gawat
darurat. Bila ada laporan kejadian gawat darurat, operator YES 118 yang
diperankan oleh PMI cabang Yogyakarta akan menindaklanjuti dengan
menghubungi rumah sakit terdekat dengan lokasi kejadian melalui sistem
informasi untuk mengirimkan bantuan medis. Selama bantuan medis menuju
lokasi kejadian, operator YES 118 tetap menjaga komunikasi untuk
memberikan panduan pertolongan pertama bagi korban melalui telepon.
Perlu diketahui layanan ini juga membackup urusan administrasi
dan pembiayaan 24 jam pertama di rumah sakit bagi pasien yang tidak
didampingi keluarga. Layanan ini diperuntukan bagi siapa saja (tanpa
mengenal identitas asal) yang mengalami gawat darurat medis dalam
wilayah administratif kota Yogyakarta asalkan melapor dengan layanan YES
118. Layanan ini memudahkan masyarakat untuk mengingat nomor yang harus
dihubungi bila terjadi kegawatdaruratan medis. Hal ini dilakukan agar
dapat meningkatkan jaminan keselamatan bagi korban gawat darurat medis
untuk dapat segera ditolong agar menghindarkan resiko komplikasi cacat
ataupun kematian.
Di bidang pendidikan inovasi layanan
muncul menjawab permasalahan yang kerap timbul dalam proses penerimaan
siswa baru. Beberapa pihak seperti Kementerian Pendidikan dan PT.Telkom
Indonesia menginisiasi sistem penerimaan siswa baru secara online
berbasis web dengan berbagai fitur yang dapat diakses melalui seluler
dalam sistem yang disebut SIAP PPDB Online. SIAP PPDB Online adalah
sebuah sistem yang dirancang untuk melakukan otomasi seleksi penerimaan
siswa baru (PSB), mulai dari proses pendaftaran, proses seleksi hingga
pengumuman hasil seleksi, yang dilakukan secara online dan berbasis
waktu nyata (realtime). Masyarakat yang daerahnya sudah
menerapkan layanan ini dapat langsung akses ke halaman SIAP PPDB Online
masing-masing daerah misalnya http://yogya.siap-ppdb.com untuk kota
Yogyakarta, kemudian memilih jenjang sekolah, mengisi biodata dan
memilih sekolah yang ingin didaftar. Layanan ini menyediakan pula
fasilitas informasi proses penerimaan siswa baru melalui SMS serta
aplikasi android “SIAP Online” yang dapat diunduh gratis di Google Play Store.
Inovasi ini hadir untuk mendukung sekaligus memenuhi tuntutan
masyarakat akan pelaksanaan penerimaan siswa baru secara objektif,
transparan dan akuntabel. Hingga saat ini PPDB Online telah digunakan
dalam penerimaan siswa baru di 28 Kabupaten/Kota diantaranya yaitu DKI
Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, Malang, Bengkulu, Gresik, Bojonegoro,
Kediri, Banyuwangi, Palangkaraya, Manado.
Di bidang pelayanan pajak, Pemerintah
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah juga memunculkan inovasi
pelayanan berbasis SMS. Masyarakat didaerah DIY dan Jateng kini dapat
menikmati layanan informasi pajak kendaraan hanya melalui SMS. Melalui
kerjasama Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Istimewa Yogyakarta dan PT. Quantum Creative Indonesia lahirlah layanan
Value Added SMS (VASMS) informasi pajak kendaraan di DIY. Layanan
informasi pajak kendaraan ini dapat diakses secara mudah melalui
teknologi VASMS dan akan memberikan informasi jatuh tempo pembayaran dan
jumlah pajak yang harus dibayar secara tepat. Melalui layanan SMS info
pajak ini maka masyarakat akan dimudahkan dalam mencari informasi pajak
secara cepat, mudah dan murah hanya dengan mengetik SMS dalam format
tertentu ke nomor 9600.
Beberapa inovasi diatas menunjukan
perkembangan IT dan telekomunikasi seluler telah menjadi salah satu
peluang besar bagi pemerintah dalam mengemas layanan publik. Berbagai
inovasi dapat dilahirkan dari pengembangan sistem informasi yang
dikombinasikan dengan kecanggihan telekomunikasi seluler. Keberhasilan
pemerintah menangkap peluang ini menjadikan penyelenggaraan pelayanan
menjadi lebih transparan, efektif dan efisien. Masyarakat juga kian
terbantu mengingat seluler masa kini yang telah membenamkan kecanggihan
selain telepon dan SMS seperti akses internet cepat dan berbagai
aplikasi mobile multifungsi. Disertai dengan tarif telekomunikasi dan
internet yang kian murah dari berbagai operator seluler, semakin memacu
masyarakat untuk proaktif memanfaatkan inovasi layanan yang dikembangkan
pemerintah. Bila hal ini dapat terus ditingkatkan, maka tentu akan
berpengaruh pada peningkatan kepuasan masyarakat karena terpenuhinya
kebutuhan sebagai warga negara.
Berkah Korvengensi IT & Telekomunikasi Seluler : Lahirnya Inovasi yang Menerabas Rumitnya Birokrasi
Pemanfaatan teknologi dan komunikasi
seluler kini hampir menyentuh seluruh aspek kehidupan. Pengembangannya
dapat memberikan manfaat dan kemudahan beragam aktivitas di berbagai
bidang. Kecanggihan teknologi seluler melahirkan beragam pilihan seluler
berkualitas yang dijamin dengan dukungan jaringan cepat 3G dan 3,5G;
keramahan sinyal; limpahan aplikasi mobile; fasilitas chatting,
messenger, sosial media. Hal ini kini berjodoh dengan industri
telekomunikasi seluler yang menawarkan kualitas komunikasi dengan tarif
murah berkualitas nan variatif sesuai kebutuhan pengguna. Dua
perkembangan inilah yang menegaskan bahwa seluler telah menjadi sebuah
kebutuhan yang menunjang berbagai aktifitas masyarakat masa kini.
Teknologi dan komunikasi seluler telah
menunjukan perannya dari berbagai bentuk pemanfaatannya dalam inovasi
yang dikembangkan pemerintah guna menyelenggarakan pelayanan kepada
publik. Pemerintah sebagai penyelenggara layanan berhasil melihat
peluang dan menjadikan sistem informasi dan komunikasi seluler sebagai
sarana yang sangat efektif dan efisien dalam menyampaikan layanan kepada
masyarakat. Melalui berbagai inovasi tersebut, pemerintah dapat
melakukan efisiensi terhadap sumber daya yang ada seperti waktu, SDM dan
biaya. Sebaliknya masyarakat sebagai pengguna layanan dapat menikmati
akses pelayanan secara cepat, mudah dan murah. Dengan terpangkasnya
rumitnya birokrasi melalui akses informasi langsung melalui seluler,
masyarakat mendapatkan kemanfaatan yang sangat besar dalam akses
pemenuhan kebutuhannya akan layanan publik. Berkat murahnya layanan
telekomunikasi seluler pula, disadari atau tidak masyarakat terbantu
untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.
Dalam inovasi layanan “SiJariEmas”
misalnya, kemudahan komunikasi antara bidan puskesmas dan rumah sakit
rujukan via SMS Gateway telah meningkatkan efektifitas rujukan
masyarakat yang mengalami persalinan dan membutuhkan rujukan ke rumah
sakit. Pemanfaatan telekomunikasi seluler dalam layanan ini diarahkan
untuk peningkatan layanan persalinan aman agar mampu menekan angka
kematian ibu dan bayi. Meskipun layanan SMS ini tidak digunakan langsung
oleh masyarakat karena diperuntukan bagi bidan, tetapi manfaatnya
sangat penting dan berdampak langsung terutama bagi kesehatan ibu
bersalin dan bayi. Bila terjadi kasus persalinan yang membutuhkan tindak
lanjut dan tidak mampu ditangani oleh bidan desa atau bidan puskesmas,
maka bidan tersebut dapat mengirimkan SMS rujukan ke nomor layanan SMS
Gateway “SiJariEmas”. Layanan SMS ini terhubung ke sistem informasi di
rumah sakit, akan langsung direspon sehingga bidan akan segera
mengetahui tindakan dan rumah sakit yang akan menjadi tujuan rujukan.
Tanpa adanya sistem layanan SMS ini, kasus persalinan yang membutuhkan
rujukan/pertolongan lebih lanjut beresiko terlambat ditangani apabila
ternyata tempat perawatan persalinan di rumah sakit tempat bidan merujuk
sedang penuh. Hal ini dapat meningkatkan resiko kematian ibu dan bayi
jika terjadi keterlambatan penanganan. Oleh sebab itu sistem komunikasi
dan koordinasi berbasis SMS ini menjadi sangat penting dan bermanfaat
bagi masyarakat.
Kemudahan akses layanan juga dapat
dirasakan masyarakat melalui layanan YES 118 yang dilaksanakan di Kota
Yogyakarta. Sebelum layanan YES 118 diterapkan, secara umum bila terjadi
kasus gawat darurat medis, masyarakat akan melaporkan hal tersebut ke
IGD rumah sakit untuk meminta pertolongan. Namun masyarakat seringkali
masih kebingungan mencari nomor telepon rumah sakit terdekat. Selain itu
laporan dari masyarakat terkadang tidak mendapat tindak lanjut dengan
segera sehingga meningkatkan resiko bagi korban. Kini dengan Layanan YES
118 Masyarakat yang mengalami/menemukan korban kegawatdaruratan medis
seperti kecelakaan, kesakitan atau persalinan dapat segera melapor ke
nomor pusat pelaporan 118 atau (0274) 420118 melalui seluler selama 24
jam dan akan segera mendapat bantuan medis dari rumah sakit terdekat.
Kecepatan layanan ini dimungkinkan karena sistem informasi yang ada akan
memetakan lokasi kejadian dimana masyarakat melaporkan adanya kasus
gawat darurat sekaligus mengkomunikasikan dengan rumah sakit terdekat.
Dengan kemudahan komunikasi seluler, layanan pusat pelaporan ini
bermanfaat meminimalisir resiko-resiko yang tidak diinginkan seperti
komplikasi, kecacatan hingga kematian dari sebuah kejadian gawat darurat
medis. Murahnya tarif telekomunikasi juga menjadikan layanan ini dapat
memupuk kesetiakawanan sosial diantara warga masyarakat untuk aktif
sesegera mungkin memintakan pertolongan melalui telepon jika
mengalami/melihat kasus gawat darurat medis.
Diranah layanan pendidikan, perkembangan
IT dan telekomunikasi seluler telah menyumbangkan kontribusinya dalam
bentuk layanan SIAP PPDB Online (Sistem Informasi Aplikasi Pendidikan
Penerimaan Peserta Didik Baru). Penerapan inovasi ini menutup
kemungkinan pihak sekolah melakukan mengeruk keuntungan dari proses
penerimaan siswa baru. Melalui sistem ini proses pendaftaran, proses
seleksi hingga pengumuman hasil seleksi, yang dilakukan secara online
dan berbasis waktu nyata (realtime) sehingga lebih transparan
dan objektif. Sistem penerimaan siswa baru pun menjadi lebih cepat dan
tidak memakan banyak waktu. Apalagi masyarakat juga dibantu dengan
layanan SMS Gateway dan aplikasi mobile untuk smartphone
android dari layanan ini untuk memantau status kelulusan dalam proses
pendaftaran siswa baru. Untuk mengetahui status kelulusan, kita cukup
mengirimkan SMS dengan format PPDBNomor Pendaftaran ke 3949 dengan tarif
yang terjangkau yaitu Rp.1000,-. Dengan mudahnya akses internet yang
saat ini telah dibenamkan diberbagai perangkat seluler didukung pula
tarif komunikasi murah, tentu memudahkan masyarakat menikmati
kemanfaatan layanan ini.
Sentuhan inovasi telekomunikasi seluler
juga menghadirkan inovasi Value Added SMS (VASMS) informasi pajak
kendaraan dalam pelayanan pajak di Jawa Tengah dan DIY. Komunikasi
seluler memudahkan masyarakat untuk mengetahui informasi pajak
kendaraannya hanya melalui SMS. Apalagi tarif yang dikenakan sangat
murah, yakni Rp.550,- per SMS untuk semua operator. Untuk mendapatkan
informasi pajak dengan layanan ini kita cukup mengirimkan SMS dengan
format SMS: DIYNo.Polisi contoh : DIY AB2571UN dan dikirim ke 9600 untuk
semua operator. Maka kita akan segera mendapatkan SMS balasan berupa
rincian identitas kendaraan, tanggal jatuh tempo dan jumlah pajak yang
harus dibayar. Contoh balasan : HONDA; NC11B1CAT; 2008; MERAH; MASA
PKB:02-09-2013; PKB:Rp.161.300; BBN: Rp.0; STATUS OK. INFO:0274868563
(SAMSAT SLEMAN). Artinya pajak kendaraan tersebut akan jatuh tempo
pembayaran pada 2 September 2013 dengan jumlah pajak Rp.161.300. Dengan
layanan ini akan membantu masyarakat untuk dapat membayar pajak tepat
waktu kejelasan informasi waktu jatuh tempo yang dapat diketahui via
SMS. Selain itu, informasi besarnya pajak juga memberikan kepastian
jumlah biaya yang harus dibayar sehingga dapat meminimalisir kemungkinan
adanya pungutan diluar ketentuan yang berlaku. Dengan demikian
diharapkan pelayanan dapat terselenggara secara cepat, mudah dan
transparan.
*****
Penyelenggara layanan publik harus jeli
melihat konvergensi IT dan telekomunikasi seluler sebagai limpahan
peluang guna meningkatkan kualitas dan sistem layanan. Ditengah berbagai
persoalan dan tuntutan masyarakat dalam pelayanan publik, perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi seluler yang semakin murah dan
berkualitas telah terbukti mampu melahirkan berbagai inovasi pelayanan
yang memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. Inovasi layanan berbasis IT
dan telekomunikasi seluler mampu meminimalisir berbagai masalah
birokrasi sekaligus meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan.
Keberhasilan tersebut diharapkan mampu memotivasi pemerintah di berbagai
daerah untuk mereplikasi atau memunculkan inovasi-inovasi lain yang
kian memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhannya dalam pelayanan publik.
Sehingga dengan demikian diharapkan semakin banyak masyarakat yang
mendapatkan akses dan kemanfaatan dari layanan publik berkualitas guna
memenuhi kebutuhannya akan pelayanan administratif, barang maupun jasa
diberbagai bidang secara efisien, transparan dan akuntabel.
(Martino)
*Tulisan ini diikutsertakan pada ajang XL Awards 2013
*Tulisan ini diikutsertakan pada ajang XL Awards 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar