Jumat, 30 Agustus 2013

Efektifitas dan Efisiensi Meraih Peluang Kerja di Era Bursa Kerja Online


Pemikiran yang selalu melintas bagi sebagian besar orang setelah menyelesaikan pendidikan adalah keinginan bekerja. Ingin bekerja apa dan dimana adalah pertanyaan yang seringkali terlintas. Setiap orang mengharapkan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan pantas dengan kualifikasi pendidikannya. Seiring bertumbuhnya penduduk Indonesia, maka penduduk usia kerja terus meningkat. Hal ini berbanding terbalik dengan jumlah lapangan kerja yang terbatas. Meski pemerintah terus mendorong penduduk usia produktif untuk menciptakan lapangan pekerjaan dengan menjadi wirausaha, namun tidak dapat dipungkiri penduduk yang menjadi pencari kerja (job seeker) masih jauh lebih besar jumlahnya. Dengan kondisi lapangan kerja yang terbatas, para pencari kerja harus bersaing keras untuk mendapatkan satu posisi pekerjaan. Begitupun halnya dengan perusahaan yang membutuhkan para pekerja, mereka harus benar-benar cermat merekrut karyawan agar sesuai dengan standar dan kebutuhan perusahaan.
Hadirnya konvergensi IT dan kemudahan telekomunikasi seluler banyak merubah pola rekrutmen karyawan diberbagai perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan menerapkan sistem online, proses rekrutmen menjadi lebih mudah, cepat dan murah tidak hanya bagi perusahaan yang akan melakukan seleksi tetapi juga bagi para pencari kerja. Telekomunikasi seluler yang kini gencar memanfaatkan akses data internet kian memudahkan para pencari kerja melamar berbagai lowongan kerja yang diproses secara online. Proses apply lowongan, memantau status lamaran dan mengikuti berbagai tes pun dapat dijalankan oleh pencari kerja hanya melalui gadget seluler. Kini pihak perusahaan dapat lebih efisien untuk melakukan seleksi administrasi, pemanggilan tes dan pengumuman hasil rekrutmen. Melalui kemudahan ini pula, para pecari kerja di seluruh Indonesia memperoleh kesempatan yang sama mengikuti proses rekrutmen di berbagai perusahaan untuk meraih karir terbaiknya.
Fase Pencarian Pekerjaan
            Mencari pekerjaan masih menjadi pilihan prioritas bagi individu setelah menyelesaikan jenjang pendidikannya. Pilihan mencari pekerjaan mengalahkan alternatif lain yang dapat ditempuh seperti melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi atau menjadi wirausaha. Lulusan yang memutuskan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi relatif kecil jumlahnya, begitupun halnya yang memutuskan menjadi wirausaha. Kementerian Pendidikan Nasional menyatakan pada umumnya lulusan SLTA (60,87%) dan perguruan tinggi (83,18%) lebih berminat menjadi pekerja atau karyawan (job seeker). Tingginya minat lulusan SLTA maupun perguruan tinggi untuk menjadi pekerja atau karyawan menjadikan peta persaingan dalam memasuki dunia kerja sangat ketat. Bayangkan, siklus wisuda/kelulusan di perguruan tinggi rata-rata dilakukan tiga sampai empat kali dalam setahun dengan jumlah lulusan minimal 1000 orang setiap kali wisuda. Sehingga tidak heran untuk mendapatkan satu posisi pekerjaan, para lulusan SLTA atau perguruan tinggi harus saling bersaing ekstra ketat dengan ratusan bahkan ribuan pelamar yang memiliki minat yang sama. Hal ini yang menjadi alasan mengapa pengangguran sarjana atau lulusan perguruan tinggi pada Februari 2013 mencapai 360 ribu orang, atau 5,04% dari total pengangguran yang mencapai 7,17 juta orang (BPS, 2013). Penyebabnya tentu saja daya serap lapangan kerja yang ada tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja yang terus tumbuh. Oleh sebab itu agar para lulusa dapat meraih posisi kerja yang diinginkan, harus terus berupaya meningkatkan kompetensinya agar dapat bersaing dengan pencari kerja lainnya.
            Ada beragam alasan tiap individu memutuskan untuk menjadi pekerja/karyawan. Misalnya karena ingin mendapatkan penghasilan secara rutin, ingin berkarir sesuai bidangnya, kondisi ekonomi yang mengharuskannya untuk segera bekerja, ketiadaan modal untuk membuka usaha maupun ketiadaan biaya untuk melanjukan pendidikan. Para pencari kerja secara umum menjadikan perusahaan swasta baik asing maupun dalam negeri, BUMN serta instansi pemerintah sebagai target tempat bekerja. Tentu dengan harapan dapat bekerja di tempat tersebut dapat memberikan kesejahteraan finansial maupun karirnya.
Untuk mendapatkan sebuah pekerjaan, para pencari kerja harus melalui tahapan seleksi atau rekrutmen yang diadakan oleh masing-masing perusahaan. Ragam tahapan seleksi ini biasanya tergantung posisi pekerjaan yang dilamar. Posisi pekerjaan yang mengandalkan keterampilan, tahapan seleksinya secara umum lebih sederhana dibandingkan dengan posisi pekerjaan yang membutuhkan kompetensi atau keahlian. Tahapan seleksi untuk posisi kerja yang mengandalkan keterampilan misalnya hanya melalui tahapan pengajuan berkas lamaran, seleksi administrasi, tes keterampilan dan wawancara, dan pemberitahuan hasil. Sementara untuk posisi kerja yang mengandalkan kompetensi dan keahlian tahapannya lebih komprehensif. Mulai dari pengajuan berkas lamaran, seleksi administrasi, tes kompetensi tertulis, tes psikologi, wawancara, hingga tes kesehatan sebelum mencapai tahap pemberitahuan hasil.
            Dulu para pencari kerja selalu digambarkan dengan orang berpakaian rapi yang membawa berkas lamaran dari satu kantor ke kantor lainnya, dari perusahaan satu ke perusahaan lainnya. Selain itu juga diidentikan dengan orang yang sibuk mencermati kolom lowongan pekerjaan di surat kabar harian. Hal ini tidak lepas dari sistem rekruitmen konvensional yang dulu diterapkan oleh berbagai perusahaan yaitu memasang pengumuman lowongan kerja di koran, papan pengumuman dan mengharuskan para pencari kerja datang langsung untuk menyerahkan berkas lamarannya. Namun sejak hadirnya konvergensi IT dan telekomunikasi, cara-cara lawas dalam proses rekrutmen tersebut telah tergantikan oleh cara-cara baru yang lebih praktis dan efisien.
Hadirnya Era Perubahan
            Perkembangan teknologi komunikasi yang`menghadirkan internet dan seluler cerdas telah merubah pola komunikasi antara pencari dan penyedia kerja. Kehadirannya banyak merubah sistem rekrutmen di berbagai perusahaan. Berbagai perusahaan mulai menggunakan kemudahan komunikasi berbasis internet sebagai sarana yang diyakini lebih efektif dan efisien digunakan dalam proses rekrutmen sumberdaya manusia baru bagi perusahaan. Proses rekrutmen di berbagai perusahaan saat ini banyak mengandalkan internet, website, SMS maupun telepon sebagai sarana penunjang dalam proses rekrutmen pegawai. Selain karena lebih hemat dari segi waktu, tenaga dan biaya, melalui media ini pula proses seleksi penerimaan pekerja baru menjadi lebih transparan.
            Cara-cara lawas dalam proses rekrutmen pegawai seperti mengumumkan lowongan pekerjaan di media cetak atau ditempelkan di papan pengumuman sudah banyak ditinggalkan. Berbagai perusahaan mulai beralih menggunakan internet dengan sarana website sebagai cara efektif dan efisien dalam menyebarluaskan informasi lowongan pekerjaan kepada khalayak. Hal ini tidak lepas dari perkembangan internet yang semakin murah dan mudah diakses dimana saja. Melalui website, cakupan sebaran informasi tentang adanya sebuah lowongan kerja menjadi lebih luas dibandingkan hanya dipublikasikan pada media cetak atau ditempelkan di papan pengumuman. Langkah menyebarluaskan informasi lowongan kerja di ranah internet memungkinkan para pencari kerja melakukan pencarian dari gadget atau perangkat selulernya. Hal ini akan menguntungkan bagi perusahaan karena semakin banyak pencari kerja yang mengetahui lowongan tersebut, maka akan semakin banyak alternatif pilihan bagi perusahaan menentukan sumberdaya manusia terbaik dan sesuai bagi perusahaan. Informasi lowongan kerja kini disebarluaskan di berbagai website resmi milik perusahaan maupun website khusus yang menyediakan informasi tentang lowongan kerja dan rekrutmen. Tidak heran bila kini kita mengetikan keyword “lowongan pekerjaan” pada mesin pencari di internet akan bermunculan informasi lowongan kerja yang berasal dari berbagai perusahaan di berbagai daerah. 
Pemanfaatan internet dan perangkat seluler tidak hanya sebatas pada proses penyebaran dan akses informasi lowongan. Proses seleksi dan rekrutmen juga mulai gencar menerapkan sistem yang berbasis pada penggunaan internet. Ada tiga mekanisme proses seleksi dan rekrutmen berbasis internet yang saat ini gencar digunakan berbagai perusahaan. Pertama, proses seleksi dilakukan dengan menggunakan e-mail. Pihak perusahaan mengharuskan  calon pekerja untuk mengirimkan surat lamaran dan berkas kelengkapan administrasi ke alamat e-mail milik perusahaan. Selanjutnya e-mail inilah yang akan berperan banyak karena akan digunakan untuk korespondensi antara perusahaan dengan pihak pelamar, pemanggilan tes hingga pemberitahuan hasil rekrutmen. Kedua,  proses rekrutmen dilakukan melalui website yang khusus dibuat oleh perusahaan untuk melakukan rekrutmen karyawan baru. Mekanisme ini lazim disebut dengan istilah e­­-rekrutmen yaitu sistem yang mengharuskan pelamar melakukan registrasi, mengisi form data diri dan mengunggah seluruh berkas kelengkapan administrasinya di website e-rekrutmen yang telah ditentukan oleh perusahaan. Setelah semua isian data yang dibutuhkan selesai dipenuhi, pelamar dapat langsung memilih posisi pekerjaan yang ingin dilamar. Melalui website ini pula pelamar dapat memantau status aplikasi lamaran untuk mendapatkan kepastian panggilan tes tahap berikutnya hingga pemberitahuan kelulusan. Bahkan dibeberapa perusahaan memiliki sistem e-rekrutmen yang dikembangkan secara lebih komprehensif dengan menerapkan adanya tes secara online atau real-time (Asessment Online). Adapun mekanisme ketiga yaitu pihak perusahaan bekerjasama dengan pihak ketiga yang merupakan penyedia jasa rekrutmen secara online. Lowongan akan ditampilkan di website pihak ketiga yang sekaligus menyediakan fasilitas lamar online. Syaratnya pihak pelamar harus melakukan registrasi terlebih dahulu untuk selanjutnya mengunggah kelengkapan administrasi dan memilih posisi yang ingin dilamar.
Penggunaan sistem rekrutmen berbasis internet yang digunakan oleh berbagai perusahaan membuat proses rekrutmen semakin praktis, mudah dan hemat. Tidak ada lagi berkas lamaran yang menumpuk sisa dari kegiatan rekrumen karyawan baru karena sistem yang digunakan bersifat paperless. Hadirnya era ini telah memangkas besarnya anggaran yang digunakan perusahaan untuk merekrut pekerja/karyawan baru tiap periodenya. Sebab, sistem rekrutmen yang dilakukan berbasis internet ini menjadi investasi bagi perusahaan karena dapat digunakan dalam jangka panjang.
Kehadiran Beragam Situs Info Kerja, Bursa Kerja Online hingga Jobfair Online
Menyambung aliran antara penawaran lowongan pekerjaan dari pihak perusahaan dengan tingginya angka pencari kerja, di era konvergensi IT saat ini kini hadir beragam website info kerja dan bursa kerja online. Beragam situs ini berisikan tentang informasi lowongan pekerjaan dari berbagai bidang dan perusahaan yang di-update setiap hari. Situs-situs info kerja dan bursa kerja ini kebanyakan dikelola oleh pihak swasta. Namun kini berbagai universitas ternama di Indonesia juga mengembangkan hal serupa yang dikemas dalam bentuk layanan Career Center online. Hal ini ditujukan guna mempercepat aliran informasi pekerjaan sekaligus memberikan tips dan kompetensi tambahan bagi para lulusan maupun masyarakat umum dalam memasuki dunia kerja.
Jobstreet.com dan JobsDB.com adalah dua website penyedia info kerja sekaligus bursa kerja online
Salah satu situs bursa kerja online, Jobstreet.co.
terbesar dan terpopuler yang ada saat ini dengan cakupan Asia Pasifik. Kedua halaman tersebut sama-sama menyajikan berbagai informasi lowongan kerja di berbagai bidang dari berbagai perusahaan dengan cara pengemasan dengan tampilannya masing-masing. Untuk memudahkan para penggunanya di Indonesia, disediakan domain http://jobstreet.co.id dan
http://id.jobsdb.com yang berisi berbagai info kerja di wilayah Indonesia. Baik Jobstreet.com maupun JobsDB.com memiliki mekanisme yang hampir sama bagi para pencari kerja (Job seeker) yang ingin memanfaatkan halaman ini dalam mencari info lowongan kerja. Bagi para pencari kerja disediakan fasilitas registrasi sebagai member secara gratis untuk dapat menggunakan fasilitas lamar online pada info kerja yang ditayangkan. Cara registrasi pun dibuat sangat praktis. Job seeker hanya perlu melakukan registrasi dengan mengisi data diri secara lengkap pada, mecantumkan elamat email dan mengunggah CV. Selanjutnya sistem pada website ini akan mengirimkan link aktivasi ke alamat email pencari kerja bersangkutan yang telah dicantumkan. Bila aktivasi registrasi sudah dilakukan, maka proses pencarian info lowongan dan lamar online dapat segera dilakukan sesuai kualifikasi yang diinginkan. Info lowongan kerja dibuat kategorisasi berdasarkan bidang pekerjaan, perusahaan, dan daerah sehingga kian memudahkan para  pencari kerja. Pihak penyedia situs layanan info kerja ini telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan untuk setiap lamaran yang masuk. Tingkat keamanaan pun sangat baik, karena setiap data pelamar akan dijaga kerahasiaannya. Seiring dengan perkembangan teknologi seluler, kedua halaman ini (Jobstreet dan JobsDB) kemudian mengembangkan aplikasi mobile untuk platform Android, Iphone, Blackberry maupun Windows phone yang semakin memudahkan para job seeker.
Kemudahan tidak hanya hadir dari berbagai situs lowongan kerja yang ada, berbagai Universitas
ECC UGM, layanan informasi dan pengembangan karir milik UGM
ternama di Indonesia mulai mengembangkan layanan pusat informasi dan pengembangan karir sebagai bagian bentuk layanan bagi para mahasiswanya setelah lulus. Layanan yang dikemas dalam bentuk website ini lazim dikenal sebagai Career Center. Selain menyediakan berbagai informasi lowongan kerja, fasilitas kirim lamar, website ini juga dikembangkan untuk membagikan tips-tips memasuki dunia kerja serta tanya jawab konsultasi seputar karir. Sebut saja UGM yang mengembangkan career center yang diberi nama Engineering Career Center (ECC UGM) dengan websitenya http://
ecc.ft.ugm.ac.id. Kemudian ada UNS dengan Career Development Center dengan halaman http://cdc.uns.ac.id/ serta  ITB yang mengembangkan ITB Career Center melalui halaman http://karir.itb.ac.id/. Layanan ini juga mempersyaratkan registrasi member serta mengisi data diri dan CV untuk dapat mengakses layanan lamar online. Secara umum di masing-masing halaman career center tersebut menampilkan layanan utama berupa info lowongan kerja dari berbagai perusahaan berikut dengan kualifikasi yang dibutuhkan serta pilihan untuk melakukan lamaran. Layanan yang dikembangkan oleh pihak universitas ini juga mencakup pengumuman status aplikasi lamaran dan pemanggilan tes kepada para pelamar melalui halaman tersebut.
ECC UGM mengadirkan ECC Mobile Apps untuk Smartphone
Jika dibandingkan dengan website layanan karir yang dikembangkan oleh berbagai universitas saat ini, layanan karir ECC UGM (http://ecc.ft.ugm.ac.id) terbilang masih menjadi yang terbaik Hal ini dapat dilihat dari beragamnya jenis perusahaan yang bermitra, sistem yang komprehensif, pemutakhiran yang dilakukan tiap hari, hingga layanan penunjang seperti konsultasi karir, career workshop, seminar, tips-tips dunia rekrutmen dan dunia kerja. Bahkan ECC UGM telah beberapa kali menggelar Job fair secara online yang diberi nama Graduation Fair. Graduation Fair merupakan online job fair ECC UGM yang digelar dua kali dalam setahun yang digelar secara gratis dan terbuka untuk umum. Online job fair ini diselenggarakan sebagai salah satu terobosan baru penyelenggaraan job fair yang lebih paperless dan bisa dilakukan di mana saja. Pada 26 Juni hingga 14 Agustus 2013 lalu, ECC UGM baru saja melaksanakan 5th Graduation Fair 2013. Melalui job fair online ini pencari kerja dapat melamar online kapan saja dan di mana saja, bahkan hanya melalui perangkat seluler. Terlebih ECC UGM juga mengembangkan layanan Ti-Fi (Texted Information Fidelity) yaitu layanan SMS khusus bagi member ECC UGM untuk mengakses beberapa fitur utama seperti informasi lowongan terbaru, apply lamaran dan cek status lamaran. Caranya cukup mudah hanya mengetikan SMS format tertentu dan dikirimkan ke nomor 8490 atau 081515992003. Misalnya ingin melakukan apply lamaran, format SMS yang dikirim yaitu ECC Lamar Id_Lowongan. Untuk semakin memudahkan para pengguna layanan karir, ECC UGM juga merambah ranah smartphone dengan mengembangkan ECC Mobile Apps untuk platform Android dan Blackberry.
Kemudahan Era Konvergensi IT : Satu “Klik”, Satu Lamaran Kerja
Hadirnya era internet dalam genggaman menjadi berkah bagi masyarakat, tidak terkecuali bagi para pencari kerja. Semakin meningkatnya penggunaan internet melalui perangkat seluler dengan tarif terjangkau, telah melahirkan sistem rekrutmen online yang mempengaruhi perilaku pencari kerja. Arus informasi lowongan pekerjaan kini semakin dinamis dengan hadirnya berbagai bursa kerja dan layanan karir online. Terlebih hadirnya era smartphone saat ini telah memacu pengembangan bursa kerja dan layanan karir online berbasis aplikasi mobile yang kian praktis. Hal ini sangat membantu pencari kerja menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kualifikasi yang dimilikinya.
Jika dulu proses pencarian info lowongan pekerjaan dilakukan dengan mencari di iklan baris di
Pencarian kerja kian mudah di era konvergensi IT dan Telekomunikasi
media cetak atau papan pengumuman, kini era browsing hadir menggantikannya. Berbagai halaman lowongan kerja online maupun layanan karir online memberikan jaminan kemudahan akses dalam melamar pekerjaan. Cepatnya akses info lowongan kerja memudahkan pencari kerja untuk mempersiapkan berbagai kelengkapan syarat yang dibutuhkan. Proses apply lamaran juga menjadi kian efektif dan efisien. Cukup dengan mengirimkan surat lamaran, CV dan keterangan posisi yang dilamar via e-mail, maka kita sudah dapat berpartisipasi dalam proses seleksi sebuah lowongan pekerjaan. Apalagi menggunakan layanan situs bursa kerja dan pusat layanan karir, tahapannya menjadi kian praktis. Pada layanan Jobstreet.co.id atau ECC UGM misalnya, kita cukup registrasi, mengisi data diri dan CV, maka kita dapat memilih berbagai lowongan yang sesuai dengan kualifikasi hanya dengan meng-“klik” pilihan lamar pada halaman tersebut. Akses secara langsung juga dapat dilakukan melalui aplikasi mobile yang dibenamkan dalam smartphone masa kini.
Efektifitas dan efisiensi benar-benar telah hadir di era bursa kerja online. Tidak hanya dalam proses registrasi, tetapi juga proses seleksi. Pemanggilan tes dan pengumuman hasil tes kini lazim dilakukan via SMS, e-mail, maupun pengumuman di website. Bahkan pada proses rekrutmen diperusahaan tertentu, pelaksanaan tes juga dilakukan secara online tanpa bertatap muka dengan pihak perusahaan. Pelamar kerja cukup mengakses internet untuk membuka halaman yang telah dikhususkan oleh pihak perusahaan untuk melakukan tes, login sesuai nomor peserta tes, kemudian menjawab berbagai soal yang telah disediakan. Meskipun tes dilakukan secara online, namun tidak ada celah bagi para pelamar untuk melakukan kecurangan. Sebab sistem tes online yang digunakan berbasis real time dengan kuota waktu tertentu dan akan langsung merekam setiap jawaban tes dari pihak pelamar.
Melalui bursa kerja online, proses rekrutmen pekerja/karyawan baru dapat meminimalisir penggunaan kertas yang biasa digunakan pada pengiriman berkas lamaran dan berbagai syarat administrasi lainnya (paperless). Selain itu pencari kerja juga dapat  melakukan penghematan biaya, waktu dan tenaga untuk melakukan sebuah lamaran pekerjaan. Bermodalkan koneksi internet cepat yang kini dapat diperoleh dengan harga bersahabat dan diakses diberbagai gadget, pencari kerja dapat melakukan lamaran kerja dalam satu waktu ke berbagai perusahaan yang menawarkan lowongan pekerjaan. Dinamisnya arus informasi lowongan pekerjaan juga telah membuka kesempatan kerja seluas-luasnya bagi siapa saja tanpa ada batasan wilayah. Sebagai perbandingan, jika dulu informasi lowongan pekerjaan yang dibuka oleh perusahaan di Jakarta hanya dapat diakses oleh para pencari kerja diwilayah Jakarta, kini peluang tersebut juga dapat dinikmati setiap pencari kerja di berbagai daerah melalui akses internet. Sehingga dengan akses internet yang kian mudah dan murah, maka mekanisme rekrutmen online juga akan berdampak pada pemerataan kesempatan kerja bagi masyarakat tidak hanya ditingkat lokal, tetapi juga regional dan nasional.
***
Konvergensi IT dan Telekomunikasi telah melahirkan cara baru yang memperbaharui hubungan antara pencari kerja dengan penyedia lowongan kerja. Era bursa kerja dan sistem rekrutmen online tidak hanya memberikan kemanfaatan bagi para pencari kerja tetapi juga menghadirkan keuntungan bagi pihak perusahaan. Efektifitas dan efisiensi dapat diraih oleh kedua belah pihak melalui kecepatan dan kemudahan dalam sistem ini. Disertai dengan kian terjangkaunya tarif telekomunikasi dan internet, kehadiran era bursa kerja dan sistem rekrutmen online membantu perusahaan mendapat sumberdaya manusia yang tepat, sekaligus memudahkan pencari kerja menemukan wadah untuk mencapai karir terbaiknya. Di era ini, persaingan mendapatkan kesempatan kerja terbuka lebar bagi siapa saja dan dimana saja. Kini tergantung siapa yang memiliki kompetensi dan mampu memanfaatkan peluang perkembangan IT dan telekomunikasi yang hadir dalam genggamannya.

Jumat, 23 Agustus 2013

Inovasi Layanan Publik Dalam Sentuhan Telekomunikasi Seluler

Oleh : Martino

Sudah menjadi keseharian kita berhadapan dengan berbagai layanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah. Layanan publik yang mudah, cepat dan efisien menjadi dambaan semua pihak. Sayangnya kita masih selalu dihadapkan dengan kondisi penyelenggaraan birokrasi layanan publik yang sama: rumit, lamban dan cenderung tidak efisien. Hal ini membuat tingkat kepuasan mayoritas masyarakat terhadap layanan publik terbilang masih rendah. Kondisi yang seharusnya menjadi cambuk bagi penyelenggara layanan publik untuk terus meningkatkan kualitas dan inovasi sistem layanan. Sistem konvensional selama ini belum sepenuhnya memberikan kepastian layanan serta keseimbangan hak dan kewajiban antara pengguna dan penyelenggara layanan. Oleh sebab itu inovasi layanan publik perlu dibangun kearah peningkatkan kualitas, kemudahan akses dan membangun partisipasi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.
Di era teknologi informasi yang kian canggih dan ditunjang pula dengan tarif telekomunikasi seluler yang kian bersahabat, layanan publik menemukan satu dimensi yang memunculkan beragam inovasi. Di beberapa bidang, pemerintah berhasil menangkap peluang dan menjadikan telekomunikasi seluler dan kovergensi IT sebagai alat menyampaikan layanan publik secara lebih efektif dan efisien kepada masyarakat. Penerapan SMS Gateway “SiJariEmas” untuk menunjang layanan persalinan aman, pusat pelaporan (call center) kegawatdaruratan medis YES 118, SMS Gateway dalam penerimaan siswa baru secara online, serta Value Added SMS (VASMS) informasi pajak kendaraaan bermotor adalah beberapa terobosan yang mengadopsi komunikasi seluler sebagai tulang punggung implementasinya. Melalui penerapan berbagai inovasi ini, menjadikan pelayanan menjadi lebih transparan, akuntabel dan mudah diakses oleh masyarakat. Tak terpungkiri pemanfaatan teknologi seluler telah menjadi sumberdaya yang berperan penting memangkas sistem birokrasi yang rumit sekaligus mendekatkan akses layanan publik bagi masyarakat secara cepat, murah dan mudah.

Mendamba Layanan Publik Berkualitas
Terlahir sebagai salah satu tugas negara, pelayanan terhadap publik secara prima selalu menjadi dambaan dan tuntutan masyarakat. Penyelenggaraan layanan publik merupakan upaya memenuhi kebutuhan masyarakat guna meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Pelayanan yang berkualitas hanya dapat terwujud jika penyelenggara layanan menerapkan asas, prinsip dan standar pelayanan publik dengan baik. Saat ini persepsi dan kepuasan masyarakat terhadap layanan publik masih rendah. Kondisi ini mengindikasikan dua hal. Pertama, penyelenggaraan pelayanan belum dilaksanakan secara prima sesuai standar pelayanan publik. Kedua, persepsi dan standar kepuasan masyarakat terhadap layanan publik terus meningkat dari waktu ke waktu. Agar dapat memenuhi tuntutan akan penyelenggaraan publik secara prima, paradigma mengabdi untuk melayani yang terbaik untuk masyarakat haruslah dijalankan secara benar oleh aparatur pemerintah. Disamping itu, sistem pelayanan yang dibangun harus mampu mengakomodir berbagai peluang dan dinamika di masyarakat.
Penyakit birokrasi masih menjadi momok bagi masyarakat dalam mengakses pelayanan publik. Masyarakat sebagai pihak yang membutuhkan layanan seringkali dalam posisi yang lemah dihadapan penyelenggara layanan. Ketidakpastian waktu, prosedur dan biaya pelayanan menjadi kondisi yang sering dialami masyarakat. Bahkan terkadang masyarakat dihadapkan pada pilihan sulit, pelayanan gratis dengan prosedur berbelit-belit atau memilih proses cepat namun perlu tambahan biaya ekstra sebagai uang pelicin. Meski reformasi birokrasi telah dicanangkan pemerintah sejak akhir tahun 2006, hingga saat ini data membuktikan bahwa pelayanan publik yang diselenggarakan pemerintah masih belum memuaskan. Tahun 2012 lalu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis hasil survei integritas sektor publik terhadap 498 unit layanan yang tersebar di 20 instansi pusat, lima instansi vertikal dan 60 pemerintah daerah. Hasilnya cukup mengecewakan. Secara nasional ada 45 persen atau 38 instansi/pemerintah daerah yang pencapaian nilai indeks integritasnya masih di bawah rata-rata nasional (6,37). Sementara itu ada 20 persen atau 17 instansi/pemerintah daerah yang pencapaian indeks integritasnya masih di bawah standar yang ditetapkan KPK yaitu 6,00.
Pemerintah sebagai pihak penyelenggara layanan publik tidak dapat hanya berdiam diri tanpa berbenah terhadap penyelenggaraan publik yang ada. Kita telah memiliki Undang-Undang No.25 tentang Pelayanan Publik dan Kepmenpan No.63/KEP/M.PAN/7/2003 sebagai landasan dan panduan penyelenggaraan layanan publik. Kedua peraturan ini juga membuka ruang bagi inovasi dan kreatifitas dalam memberikan pelayanan publik agar lebih efektif dan efisien. Pelayanan publik yang masih buruk dan sarat dengan penyakit birokrasi harus terus diperbaiki. Sementara pelayanan yang sudah baik harus terus ditingkatkan dan dijalankan secara konsisten seiring dinamika dimasyarakat. Harapan masyarakat terhadap layanan publik berkualitas adalah sebuah hal wajar dan harus diwujudkan. Dengan hadirnya konvergensi IT dan telekomunikasi seluler, sumberdaya yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan harapan tersebut semakin bertambah. Maka sudah saatnya menciptakan inovasi dan kreatif dalam mengemas layanan publik agar lebih transparan, akuntabel dan mudah diakses sehingga dapat berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kondisi Layanan Publik Kini
Menurut UU No.25 tahun 2009 pelayanan publik merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dari definisi tersebut kita dapat mengetahui peran layanan publik sebenarnya untuk melindungi juga memenuhi kebutuhan dasar masyarakat secara menyeluruh agar terwujud kesejahteraan. Maka dari itu ukuran keberhasilan penyelengaraan pelayanan publik ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan yaitu masyarakat. Pertanyaannya kemudian sudah puaskah masyarakat dengan berbagai layanan publik selama ini? Sayangnya sebagian masyarakat bahkan masih kesulitan untuk mendapatkan akses layanan publik yang bersifat mendasar sekalipun seperti pendidikan dan kesehatan.
Layanan pendidikan dan kesehatan merupakan hak dasar setiap warga negara. Pendidikan menjadi salah satu janji kemerdekaan untuk mencapai tujuan mencerdaskan segenap kehidupan bangsa. Namun dunia pendidikan kita saat ini seolah tanpa henti bergelimang berbagai persoalan. Salah satu permasalahan sistemik yang kerap berulang adalah transparansi dalam pelayanan penerimaan siswa baru diberbagai jenjang sekolah. Seperti menjadi rahasia umum bahwa penerimaan siswa baru di berbagai sekolah setiap tahun sangat rawan permainan. Sistem konvensional yang menerapkan pendaftaran berkas calon siswa secara manual ke masing-masing sekolah membuka peluang bagi pihak sekolah nakal untuk mengeruk keuntungan. Proses pendaftaran dan pemberkasan sering menjadi ajang tawar menawar antara pihak sekolah dengan orang tua siswa. Banyak orang tua siswa ditawarkan untuk membayar dalam jumlah tertentu jika ingin diterima disekolah-sekolah favorit. Tidak heran seringkali kita menemukan fenomena “si pandai berprestasi” dikalahkan oleh “si dangkal berduit” dalam proses pendaftaran siswa baru.
Begitu pun halnya layanan kesehatan. Layanan kesehatan belum sepenuhnya dapat dinikmati secara prima oleh masyarakat. Kita ambil contoh dalam kasus-kasus kegawatdaruratan medis yang membutuhkan pelayanan secara cepat dan tepat karena berisiko menyebabkan kematian, kecacatan dan komplikasi seperti persalinan, kecelakaan, kesakitan. Lazim ditemui pelayanan kesehatan yang kurang memuaskan karena dokter, bidan, atau ambulan tidak ada ditempat meskipun korban telah terlanjur dirujuk. Masyarakat juga masih menemui kasus penolakan dari pihak rumah sakit karena ruangan rawat yang penuh. Adapula masyarakat yang mengalami kegawatdaruratan medis tidak mendapat tindak lanjut dengan segera karena masalah administrasi. Dalam beberapa kasus, hal ini disebabkan oleh rumitnya birokrasi di rumah sakit, fasilitas kesehatan yang terbatas, petugas kesehatan tidak berada ditempat, nomor telepon rumah sakit sulit dihubungi dan lain sebagainya  Ketiadaan sistem informasi kesehatan dan sistem informasi rumah sakit secara terpadu seringkali menjadi masalah dalam penanganan aduan gawat darurat medis dari masyarakat.
Tidak hanya dalam hal pemenuhan hak-haknya masyarakat mengalami kesulitan. Dalam menunaikan kewajiban sebagai warga negara yaitu membayar pajak, kita masih merasakan pelayanan jauh dari ideal. Pelayanan pajak masih sangat rawan dengan berbagai praktik calo dan berbagai pungutan liar. Sebagai warga masyarakat tentu membutuhkan informasi secara pasti besar rupiah pajak yang harus dibayarkan kepada negara. Memberikan informasi secara jelas jumlah pajak yang harus dibayarkan juga merupakan salah satu bentuk transparansi pelayanan yang dapat mempercepat dan mempermudah pelayanan pajak. Selama ini belum ada sistem layanan yang memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi secara cepat guna mengetahui besarnya pajak yang harus dibayar. Kita tentu menginginkan penyelenggara layanan dapat mengembangkan layanan tersebut agar terwujud efisiensi waktu, tenaga dan biaya pelayanan.
Ditengah berbagai persoalan tersebut, perkembangan telekomunikasi seluler yang disertai konvergensi teknologi IT melahirkan peluang dan harapan perbaikan pelayanan seperti yang menjadi dambaan. Pemanfaatan telekomunikasi seluler yang kian canggih serta murah, menjadikan sumberdaya baru yang siap melahirkan berbagai inovasi guna meningkatkan mutu pelayanan jika dikelola dengan baik.

Menangkap Peluang, Melahirkan Inovasi
Ditengah tuntutan peningkatan kualitas layanan publik serta perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi seluler, di beberapa bidang pemerintah berhasil menemukan satu dimensi yang mempertemukan antara tuntutan dan peluang tersebut dalam sebuah inovasi pelayanan. Dimensi ini telah melahirkan sistem layanan baru yang kian mendekatkan akses kepada masyarakat sehingga penyelenggaraan pelayanan publik dapat lebih cepat, mudah dan efisien.
137726311080293366
Sistem Informasi “SiJariEmas” di salah satu rumah sakit di Jawa Barat (Sumber: health.detik.com)
Di ranah pelayanan kesehatan, pemanfaatan telekomunikasi seluler telah melahirkan inovasi layanan “SiJariEmas”. Sistem Jaringan Rujukan Expanding Maternal and Neonatal Survival sebagai kepanjangan dari “SiJariEmas” merupakan layanan sistem informasi berbasis web dan Short Message Services (SMS) dalam bentuk SMS Gateway yang diujicobakan di enam provinsi di Indonesia hasil kerjasama Kementerian Kesehatan dan AUSAID. Fungsinya adalah untuk memudahkan koordinasi antara bidan desa atau bidan puskesmas dengan pihak rumah sakit bila ada kasus persalinan yang membutuhkan pelayanan rujukan ke rumah sakit. Layanan SMS “SiJariEmas” ini membantu efektifitas rujukan pasien untuk menghindari keterlambatan penanganan sewaktu dirujuk ke rumah sakit. Bila membutuhkan layanan rujukan, bidan dapat mengirimkan SMS rujukan ke nomor layanan SMS Gateway “SiJariEmas”. SMS tersebut akan diterima oleh sistem komputer pusat data SijariEMAS dan secara otomatis mengirimkan informasi pemberitahuan ke komputer di ruang IGD rumah sakit prioritas pertama yang telah ditentukan bagi bidan perujuk. Bidan selanjutnya akan menerima SMS balasan berupa rekomendasi dari dokter di rumah sakit tentang penanganan sementara yang harus diberikan hingga keputusan merujuk ke rumah sakit. Jika IGD rumah sakit prioritas pertama tidak bisa menerima rujukan, maka sistem “SijariEmas” secara otomatis akan mengalihkan pemberitahuan permintaan rujukan kepada rumah sakit prioritas selanjutnya. Layanan “SiJariEmas” sudah diterapkan diantaranya di RSUD Majalaya di Kabupaten Bandung, RSUD Waled di Kabupaten Cirebon dan RSUD Prof. Dr. Margono Soekaryo Kabupaten Banyumas.
13772632881011673441
Sosialisasi Layanan YES 118


Pemanfaatan telekomunikasi seluler juga melahirkan inovasi dalam pelayanan kegawatdaruratan medis seperti yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.  Pada tahun 2008, Pemkot Yogyakarta meluncurkan layanan “YES 118″ (Yogyakarta Emergency Services) sebuah layanan pusat pelaporan dan penanganan kegawatdaruratan medis terpadu yang bekerjasama dengan PMI Cabang Kota Yogyakarta, puskesmas, rumah sakit dan asuransi kesehatan. Pemkot Yogyakarta menyediakan hotline telepon 118 atau (0274) 420118 yang dapat diakses melalui seluler selama 24 jam untuk menerima laporan masyarakat tentang kejadian gawat darurat medis seperti kecelakaan, kesakitan maupun persalinan yang membutuhkan segera pertolongan pertama, evakuasi dan perawatan gawat darurat. Bila ada laporan kejadian gawat darurat, operator YES 118 yang diperankan oleh PMI cabang Yogyakarta akan menindaklanjuti dengan menghubungi rumah sakit terdekat dengan lokasi kejadian melalui sistem informasi untuk mengirimkan bantuan medis. Selama bantuan medis menuju lokasi kejadian, operator YES 118 tetap menjaga komunikasi untuk memberikan panduan pertolongan pertama bagi korban melalui telepon. Perlu diketahui layanan ini juga membackup urusan administrasi dan pembiayaan 24 jam pertama di rumah sakit bagi pasien yang tidak didampingi keluarga. Layanan ini diperuntukan bagi siapa saja (tanpa mengenal identitas asal) yang mengalami gawat darurat medis dalam wilayah administratif kota Yogyakarta asalkan melapor dengan layanan YES 118. Layanan ini memudahkan masyarakat untuk mengingat nomor yang harus dihubungi bila terjadi kegawatdaruratan medis. Hal ini dilakukan agar dapat  meningkatkan jaminan keselamatan bagi korban gawat darurat medis untuk dapat segera ditolong agar menghindarkan resiko komplikasi cacat ataupun kematian.
Di bidang pendidikan inovasi layanan muncul menjawab permasalahan yang kerap timbul dalam proses penerimaan siswa baru. Beberapa pihak seperti Kementerian Pendidikan dan  PT.Telkom Indonesia menginisiasi sistem penerimaan siswa baru secara online berbasis web dengan berbagai fitur yang dapat diakses melalui seluler dalam sistem yang disebut SIAP PPDB Online. SIAP PPDB Online adalah sebuah sistem yang dirancang untuk melakukan otomasi seleksi penerimaan siswa baru (PSB), mulai dari proses pendaftaran, proses seleksi hingga pengumuman hasil seleksi, yang dilakukan secara online dan berbasis waktu nyata (realtime). Masyarakat yang daerahnya sudah menerapkan layanan ini dapat langsung akses ke halaman SIAP PPDB Online masing-masing daerah misalnya http://yogya.siap-ppdb.com untuk kota Yogyakarta, kemudian memilih jenjang sekolah, mengisi biodata dan memilih sekolah yang ingin didaftar. Layanan ini menyediakan pula fasilitas informasi proses penerimaan siswa baru melalui SMS serta aplikasi android “SIAP Online” yang dapat diunduh gratis di Google Play Store. Inovasi ini hadir untuk mendukung sekaligus memenuhi tuntutan masyarakat akan pelaksanaan penerimaan siswa baru secara objektif, transparan dan akuntabel. Hingga saat ini PPDB Online telah digunakan dalam penerimaan siswa baru di 28 Kabupaten/Kota diantaranya yaitu DKI Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, Malang, Bengkulu, Gresik, Bojonegoro, Kediri, Banyuwangi, Palangkaraya, Manado.
Di bidang pelayanan pajak, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah juga memunculkan inovasi pelayanan berbasis SMS. Masyarakat didaerah DIY dan Jateng kini dapat menikmati layanan informasi pajak kendaraan hanya melalui SMS. Melalui kerjasama Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta dan PT. Quantum Creative Indonesia lahirlah layanan Value Added SMS (VASMS) informasi pajak kendaraan di DIY. Layanan informasi pajak kendaraan ini dapat diakses secara mudah melalui teknologi VASMS dan akan memberikan informasi jatuh tempo pembayaran dan jumlah pajak yang harus dibayar secara tepat. Melalui layanan SMS info pajak ini maka masyarakat akan dimudahkan dalam mencari informasi pajak secara cepat, mudah dan murah hanya dengan mengetik SMS dalam format tertentu ke nomor 9600.
Beberapa inovasi diatas menunjukan perkembangan IT dan telekomunikasi seluler telah menjadi salah satu peluang besar bagi pemerintah dalam mengemas layanan publik. Berbagai inovasi dapat dilahirkan dari pengembangan sistem informasi yang dikombinasikan dengan kecanggihan telekomunikasi seluler. Keberhasilan pemerintah menangkap peluang ini menjadikan penyelenggaraan pelayanan menjadi lebih transparan, efektif dan efisien. Masyarakat juga kian terbantu mengingat seluler masa kini yang telah membenamkan kecanggihan selain telepon dan SMS seperti akses internet cepat dan berbagai aplikasi mobile multifungsi. Disertai dengan tarif telekomunikasi dan internet yang kian murah dari berbagai operator seluler, semakin memacu masyarakat untuk proaktif memanfaatkan inovasi layanan yang dikembangkan pemerintah. Bila hal ini dapat terus ditingkatkan, maka tentu akan berpengaruh pada peningkatan kepuasan masyarakat karena terpenuhinya kebutuhan sebagai warga negara.

Berkah Korvengensi IT & Telekomunikasi Seluler : Lahirnya Inovasi yang Menerabas Rumitnya Birokrasi
Pemanfaatan teknologi dan komunikasi seluler kini hampir menyentuh seluruh aspek kehidupan. Pengembangannya dapat memberikan manfaat dan kemudahan beragam aktivitas di berbagai bidang. Kecanggihan teknologi seluler melahirkan beragam pilihan seluler berkualitas yang dijamin dengan dukungan jaringan cepat 3G dan 3,5G; keramahan sinyal; limpahan aplikasi mobile; fasilitas chatting, messenger, sosial media. Hal ini kini berjodoh dengan industri telekomunikasi seluler yang menawarkan kualitas komunikasi dengan tarif murah berkualitas nan variatif sesuai kebutuhan pengguna. Dua perkembangan inilah yang menegaskan bahwa seluler telah menjadi sebuah kebutuhan yang menunjang berbagai aktifitas masyarakat masa kini.
Teknologi dan komunikasi seluler telah menunjukan perannya dari berbagai bentuk pemanfaatannya dalam inovasi yang dikembangkan pemerintah guna menyelenggarakan pelayanan kepada publik. Pemerintah sebagai penyelenggara layanan berhasil melihat peluang dan menjadikan sistem informasi dan komunikasi seluler sebagai sarana yang sangat efektif dan efisien dalam menyampaikan layanan kepada masyarakat. Melalui berbagai inovasi tersebut, pemerintah dapat melakukan efisiensi terhadap sumber daya yang ada seperti waktu, SDM dan biaya. Sebaliknya masyarakat sebagai pengguna layanan dapat menikmati akses pelayanan secara cepat, mudah dan murah. Dengan terpangkasnya rumitnya birokrasi melalui akses informasi langsung melalui seluler, masyarakat mendapatkan kemanfaatan yang sangat besar dalam akses pemenuhan kebutuhannya akan layanan publik. Berkat murahnya layanan telekomunikasi seluler pula, disadari atau tidak masyarakat terbantu untuk meningkatkan kualitas kehidupannya.
13772633811481661487
Sosialisasi Layanan “SiJariEmas” guna meningkatkan persalinan aman bagi ibu dan bayi. (sumber: pikiran-rakyat.com)
Dalam inovasi layanan “SiJariEmas” misalnya, kemudahan komunikasi antara bidan puskesmas dan rumah sakit rujukan via SMS Gateway telah meningkatkan efektifitas rujukan masyarakat yang mengalami persalinan dan membutuhkan rujukan ke rumah sakit. Pemanfaatan telekomunikasi seluler dalam layanan ini diarahkan untuk peningkatan layanan persalinan aman agar mampu menekan angka kematian ibu dan bayi. Meskipun layanan SMS ini tidak digunakan langsung oleh masyarakat karena diperuntukan bagi bidan, tetapi manfaatnya sangat penting dan berdampak langsung terutama bagi kesehatan ibu bersalin dan bayi. Bila terjadi kasus persalinan yang membutuhkan tindak lanjut dan tidak mampu ditangani oleh bidan desa atau bidan puskesmas, maka bidan tersebut dapat mengirimkan SMS rujukan ke nomor layanan SMS Gateway “SiJariEmas”. Layanan SMS ini terhubung ke sistem informasi di rumah sakit, akan langsung direspon sehingga bidan akan segera mengetahui tindakan dan rumah sakit yang akan menjadi tujuan rujukan. Tanpa adanya sistem layanan SMS ini, kasus persalinan yang membutuhkan rujukan/pertolongan lebih lanjut beresiko terlambat ditangani apabila ternyata tempat perawatan persalinan di rumah sakit tempat bidan merujuk sedang penuh. Hal ini dapat meningkatkan resiko kematian ibu dan bayi jika terjadi keterlambatan penanganan. Oleh sebab itu sistem komunikasi dan koordinasi berbasis SMS ini menjadi sangat penting dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kemudahan akses layanan juga dapat dirasakan masyarakat melalui layanan YES 118 yang dilaksanakan di Kota Yogyakarta. Sebelum layanan YES 118 diterapkan, secara umum bila terjadi kasus gawat darurat medis, masyarakat akan melaporkan hal tersebut ke IGD rumah sakit untuk meminta pertolongan. Namun masyarakat seringkali masih kebingungan mencari nomor telepon rumah sakit terdekat. Selain itu laporan dari masyarakat terkadang tidak mendapat tindak lanjut dengan segera sehingga meningkatkan resiko bagi korban. Kini dengan Layanan YES 118 Masyarakat yang mengalami/menemukan korban kegawatdaruratan medis seperti kecelakaan, kesakitan atau persalinan dapat segera melapor ke nomor pusat pelaporan 118 atau (0274) 420118 melalui seluler selama 24 jam dan akan segera mendapat bantuan medis dari rumah sakit terdekat. Kecepatan layanan ini dimungkinkan karena sistem informasi yang ada akan memetakan lokasi kejadian dimana masyarakat melaporkan adanya kasus gawat darurat sekaligus mengkomunikasikan dengan rumah sakit terdekat. Dengan kemudahan komunikasi seluler, layanan pusat pelaporan ini bermanfaat meminimalisir resiko-resiko yang tidak diinginkan seperti komplikasi, kecacatan hingga kematian dari sebuah kejadian gawat darurat medis. Murahnya tarif telekomunikasi juga menjadikan layanan ini dapat memupuk kesetiakawanan sosial diantara warga masyarakat untuk aktif sesegera mungkin memintakan pertolongan melalui telepon jika mengalami/melihat kasus gawat darurat medis.
Diranah layanan pendidikan, perkembangan IT dan telekomunikasi seluler telah menyumbangkan kontribusinya dalam bentuk layanan SIAP PPDB Online (Sistem Informasi Aplikasi Pendidikan Penerimaan Peserta Didik Baru). Penerapan inovasi ini menutup kemungkinan pihak sekolah melakukan mengeruk keuntungan dari proses penerimaan siswa baru. Melalui sistem ini proses pendaftaran, proses seleksi hingga pengumuman hasil seleksi, yang dilakukan secara online dan berbasis waktu nyata (realtime) sehingga lebih transparan dan objektif. Sistem penerimaan siswa baru pun menjadi lebih cepat dan tidak memakan banyak waktu. Apalagi masyarakat juga dibantu dengan layanan SMS Gateway dan aplikasi mobile untuk smartphone android dari layanan ini untuk memantau status kelulusan dalam proses pendaftaran siswa baru. Untuk mengetahui status kelulusan, kita cukup mengirimkan SMS dengan format PPDBNomor Pendaftaran ke 3949 dengan tarif yang terjangkau yaitu Rp.1000,-. Dengan mudahnya akses internet yang saat ini telah dibenamkan diberbagai perangkat seluler didukung pula tarif komunikasi murah, tentu memudahkan masyarakat menikmati kemanfaatan layanan ini.
13772639081573739259
Reply SMS layanan VASMS informasi pajak kendaraan di DIY
Sentuhan inovasi telekomunikasi seluler juga menghadirkan inovasi Value Added SMS (VASMS) informasi pajak kendaraan dalam pelayanan pajak di Jawa Tengah dan DIY. Komunikasi seluler memudahkan masyarakat untuk mengetahui informasi pajak kendaraannya hanya melalui SMS. Apalagi tarif yang dikenakan sangat murah, yakni Rp.550,- per SMS untuk semua operator. Untuk mendapatkan informasi pajak dengan layanan ini kita cukup mengirimkan SMS dengan format SMS: DIYNo.Polisi contoh : DIY AB2571UN dan dikirim ke 9600 untuk semua operator. Maka kita akan segera mendapatkan SMS balasan berupa rincian identitas kendaraan, tanggal jatuh tempo dan jumlah pajak yang harus dibayar. Contoh balasan : HONDA; NC11B1CAT; 2008; MERAH; MASA PKB:02-09-2013; PKB:Rp.161.300; BBN: Rp.0; STATUS OK. INFO:0274868563 (SAMSAT SLEMAN). Artinya pajak kendaraan tersebut akan jatuh tempo pembayaran pada 2 September 2013 dengan jumlah pajak Rp.161.300. Dengan layanan ini akan membantu masyarakat untuk dapat membayar pajak tepat waktu kejelasan informasi waktu jatuh tempo yang dapat diketahui via SMS. Selain itu, informasi besarnya pajak juga memberikan kepastian jumlah biaya yang harus dibayar sehingga dapat meminimalisir kemungkinan adanya pungutan diluar ketentuan yang berlaku. Dengan demikian diharapkan pelayanan dapat terselenggara secara cepat, mudah dan transparan.
*****
Penyelenggara layanan publik harus jeli melihat konvergensi IT dan telekomunikasi seluler sebagai limpahan peluang guna meningkatkan kualitas dan sistem layanan. Ditengah berbagai persoalan dan tuntutan masyarakat dalam pelayanan publik, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seluler yang semakin murah dan berkualitas telah terbukti mampu melahirkan berbagai inovasi pelayanan yang memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. Inovasi layanan berbasis IT dan telekomunikasi seluler mampu meminimalisir berbagai masalah birokrasi sekaligus meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan. Keberhasilan tersebut diharapkan mampu memotivasi pemerintah di berbagai daerah untuk mereplikasi atau memunculkan inovasi-inovasi lain yang kian memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhannya dalam pelayanan publik. Sehingga dengan demikian diharapkan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses dan kemanfaatan dari layanan publik berkualitas guna memenuhi kebutuhannya akan pelayanan administratif, barang maupun jasa diberbagai bidang secara efisien, transparan dan akuntabel.

(Martino)
*Tulisan ini diikutsertakan pada ajang XL Awards 2013

Selasa, 13 November 2012

Gerakan Desa Bebas Korupsi : Membangun Ketahanan, Mewujudkan Partisipasi


Korupsi di Indonesia mencapai taraf yang sangat mengkhawatirkan.  Korupsi menyerang dan bersarang di institusi negara dalam berbagai tingkatan pemerintahan, baik pusat maupun daerah. Tak terhitung kerugian yang ditanggung bangsa ini atas kejahatan korupsi. Efek destruktifnya merenggut hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat, menggerogoti kesejahteraan dan demokrasi, merusak hukum serta melemahkan pembangunan. Sudah banyak kasus korupsi diungkap, banyak pula koruptor yang diadili dan dijebloskan ke penjara, namun praktik korupsi terus terjadi.
Masyarakat kini menaruh harapan besar pada Komisi Pemberantasan Korupsi, institusi yang berperan sebagai mata pedang pemberantasan korupsi. Namun pada dasarnya kekuatan terbesar penggerak pedang tersebut terletak pada partisipasi masyarakat. Upaya pencegahan serta pemberantasan korupsi sulit dilakukan jika dukungan dan partisipasi masyarakat masih rendah. Untuk mewujudkan partisipasi masyarakat yang berdaya, maka perlu didasari penanaman nilai, moralitas dan semangat anti korupsi di masyarakat. Daya tahan moralitas serta nilai anti korupsi dalam kehidupan masyarakat inilah yang menjadi kekuatan dalam mendorong keyakinan, keberanian dan responsivitas partisipasi masyarakat memerangi korupsi.
Mewaspadai Ancaman Terbesar Korupsi
Hasil survei Transparency International tahun 2011 kembali menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara terkorup dengan skor indeks persepsi korupsi sebesar 3,0. Rendahnya angka ini menggambarkan betapa parahnya korupsi di negeri ini. Namun jika melihat kenyataan dilapangan, dipastikan korupsi yang terjadi lebih buruk dari yang tergambar dalam indikator tersebut. Sejak otonomi daerah diberlakukan, pusaran korupsi terus menyebar dan tumbuh subur di tingkat daerah. Praktik korupsi seperti penyalahgunaan, penyuapan, penggelapan, gratifikasi, mark up, akrab mengintai dalam proses pengadaan barang dan jasa, bantuan sosial, proyek-proyek pembangunan, proses peradilan maupun layanan publik.  
Korupsi acapkali menciptakan ketidakberdayaan di masyarakat ketika bersentuhan dengan pemenuhan kepentingan publik seperti dalam proyek pembangunan, bantuan sosial dan layanan publik. Kecil namun terjadi secara jamak, korupsi konteks ini menyeret masyarakat terlibat didalamnya. Dalam banyak kasus di daerah, masyarakat sebagai pihak yang membutuhkan layanan diposisikan lemah dihadapan aparatur pemerintah yang memiliki kewenangan dan legitimasi kekuasaan memberikan layanan. Demi mendapatkan layanan yang dibutuhkan, maka masyarakat cenderung akan permisif terhadap apa yang dilakukan dan diminta pihak pemerintah meskipun dalam praktiknya terindikasi korupsi. Sikap permisif masyarakat ditandai dengan adanya pembiaran dan keengganan melaporkan praktik korupsi yang terjadi secara kasat mata. Masyarakat justru terjebak dalam budaya patronalistik demi kelancaran urusannya dan menghindari konflik dengan pemerintah.
Ketika perilaku korupsi menjangkiti masyarakat, maka praktik suap, pungutan, pemotongan dana bantuan, akan dianggap sebagai hal yang tidak perlu dipermasalahkan. Maka jadilah korupsi melibatkan masyarakat secara langsung dan berhasil membungkam suara masyarakat. Inilah ancaman terbesar yang kita hadapi dari budaya korupsi, yaitu terdegradasinya sistem nilai dan keyakinan anti korupsi dalam masyarakat. Masyarakat kehilangan keberanian memegang teguh nilai untuk memerangi korupsi yang diindikasikan dengan munculnya sikap permisif dan acuh terhadap praktik korupsi. Hal ini disebabkan oleh ketidakberdayaan dan rasa frustasi masyarakat melawan korupsi. Jika masyarakat telah terbiasa dengan pola perilaku yang korup, maka akan sangat sulit menemukan kekuatan untuk memberantas korupsi yang terlanjur menggurita di Indonesia. Pada akhirnya partisipasi masyarakat yang diharapkan dapat mendorong pencegahan dan pemberantasan korupsi akan sulit terwujud.
Menggagas Gerakan Desa Bebas Korupsi
Penanaman nilai-nilai anti korupsi sangat penting dilakukan sebagai fondasi perlawanan terhadap korupsi. Sikap permisif dan acuh terhadap korupsi dapat dicegah jika sistem nilai anti korupsi di masyarakat tertanam kuat. Penanaman nilai anti korupsi akan membentuk daya tahan moralitas, keberanian, dan responsivitas mencegah dan memberantas korupsi. Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk mewujudkan hal tersebut adalah membangun gerakan desa bebas korupsi. Desa bebas korupsi merupakan gerakan yang dapat diinisiasi warga masyarakat secara bottom-up, sebagai proses konstruksi dan implementasi sistem nilai anti korupsi mulai dari lingkungan terkecil seperti rukun tetangga, rukun warga, dusun, hingga mendorong pencanangan desa sebagai wilayah bebas korupsi.
Inisiatif ini berangkat dari kepedulian dan keinginan besar untuk berkontribusi terhadap proses pencegahan dan pemberantasan korupsi. Proses diawali dengan membangun wawasan dan kesatuan sikap memerangi korupsi melalui komunikasi, sosialisasi dan edukasi antar warga masyarakat dalam forum-forum warga. Masyarakat ditanamkan pemahaman bahwa berkontribusi dalam cegah-berantas korupsi harus diawali melalui implementasi nilai anti korupsi dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan masyarakat. Dari sana diharapkan terwujud kesatuan sikap dan komitmen tingkat rukun tetangga, rukun warga, dan dusun sehingga melahirkan konsensus antar warga untuk menjunjung tinggi nilai dan semangat anti korupsi dalam perilaku dan struktur kemasyarakatan. Kekuatan kolektif masyarakat ini selanjutnya digunakan untuk mendorong pemerintah desa mencanangkan kawasan bebas korupsi di wilayahnya sekaligus mendorong komitmen penyelenggaraan fungsi pemerintahan berlandaskan prinsip anti korupsi.
Pencanangan desa bebas korupsi sebagai bentuk gerakan sosial-moral menjadi saluran partisipasi masyarakat untuk tumbuh dan berdaya dalam melawan korupsi. Masyarakat berperan saling menguatkan nilai dan moralitas anti korupsi untuk memastikan setiap kegiatan pemenuhan kepentingan publik bebas dari unsur korupsi. Dalam sistem tersebut diimplementasikan sanksi sosial yang disepakati dalam konsensus antar masyarakat terhadap tindakan pembiaran terhadap praktik korupsi. Di tingkat yang lebih tinggi, masyarakat bertindak melakukan pengawasan (public watchdog) terhadap penyelenggaraan fungsi pemerintahan, pelayanan publik, pembangunan serta penggunaan anggaran di tingkat desa. Masyarakat mendorong pemerintah desa untuk transparan dan akuntabel sebagai bentuk komitmen yang diikrarkan bersama masyarakat untuk membangun desa bebas korupsi. Masyarakat bersama dengan pemerintah desa memastikan pelayanan publik, proyek pembangunan maupun penyaluran bantuan kepada masyarakat bebas dari korupsi. Jika terdapat perbuatan aparat pemerintah tingkat desa maupun aparat pemerintah di tingkat yang lebih tinggi terindikasi korupsi, maka masyarakat dapat menjalankan perannya sebagai pelapor (whistleblower) atas tindakan tersebut.
Desa bebas korupsi merupakan inovasi gerakan membangun dan mengimplementasikan secara konsisten nilai, moralitas dan semangat anti korupsi di masyarakat. Nilai dan semangat anti korupsi yang terbangun, akan menjadi kekuatan masyarakat untuk berkontribusi mencegah dan memberantas korupsi. Masyarakat berdaya bersama pemerintah desa membangun wilayah bebas korupsi sekaligus menjalankan fungsi pengawasan dan pelaporan terhadap indikasi praktik korupsi. Keberhasilan membangun desa bebas korupsi diharapkan memotivasi dan mendorong masyarakat daerah lain untuk melakukan replikasi hal serupa. Sehingga dengan kian gencarnya pencanangan desa bebas korupsi diberbagai daerah, akan semakin memperbesar kekuatan dan partisipasi masyarakat dalam upaya perlawanan terhadap korupsi. Dengan demikian masyarakat dapat meningkatkan perannya dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi mulai dari lingkungan terkecil dan berkontribusi bagi perwujudan kemanfaatan di lingkup yang lebih besar. 
***
 (Martino)
*Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba penulisan nasional anti korupsi KPK (Indonesia Menulis)